Patrolibali.com (Badung) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung melalui Kabid Kesehatan Hewan Drh. Gede Asrama menyampaikan bahwa sejak Januari 2020 s/d 13 Desember 2020 ternak babi mati akibat wabah virus ASF sebanyak 1.140 ekor dan dengan adanya wabah tersebut kemudian pihaknya sudah menurunkan petugas untuk melakukan pemantauan dan pendataan sekaligus melaksanakan komunikasi dan edukasi terhadap para peternak babi.Rabu, 23/12/2020.
Dikatakan oleh Drh Gede Asrama Selaku Kepala bidang kesehatan kabupaten Badung bahwa untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit ini, pohaknya telah memberikan pembinaan terhadap tukang potong, karena mereka juga berperan besar dalam memutus mata rantai penyebaran penyakit wabah virus ASF,” imbuhnya.
Dilanjutkan oleh Drh Gede Asrama untuk mengantisipasi meluasnya penyakit yang mengakibatkan kematian pada ternak babi di beberapa daerah khususnya wilayah Badung, peternak diminta untuk menerapkan biosekuriti secara ketat dengan melakukan spraying (penyemprotan) dengan desinfektan, menjamin kebersihan kandang, peralatan, dan lingkungan sekitarnya serta membatasi dengan ketat lalu lintas orang, barang, bahan, dan hewan yang mudah terkontaminasi virus ASF,”tegasnya.
Disamping itu juga diimbau agar para peternak babi tidak menggunakan pakan sisa atau soil feed untuk mengantisipasi munculnya wabah ini, kalaupun terpaksa menggunakannya harus dimasak dengan baik,”jnelas Gede Asrama.
Lebih lanjut dikatan, Penyakit yang menyerang ternak babi sedang diselidiki dan diyakini tidak akan menular kepada manusia oleh karena itu dihimbau kembali kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak resah ditengah adanya pandemi Covid-19 dan pasca pelaksanaan pilkada Badung 2020 yang telah berlangsung dengan aman dan kondusif,”tutupnya.
(Wartawan Rudi Patroli)