
Buleleng, PatroliBali.com_ Pengangkat staf honorer KUA Kecamatan Seririt di keluhkan oleh masyarakat karena pengangkatan nya menggunakan jalur kekerabatan dan kedekatan personal.
KUA yang merupakan ruang publik dan pelayan terhadap masyarakat, setidak nya di isi oleh orang orang profesional dan mengerti akan tugas dan fungsi nya. Termasuk keberadaan staf yang merupakan pembantu kepala KUA. Staf dianggap ujung tombak dalam sebuah pelayanan. Bukan hanya membantu pekerjaan. untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik, setidaknya pengangkatan staf pun harus melalui seleksi yang transparan, bukan atas dasar kekerabatan. Dengan demikian, petugas atau staf yang diangkat mempunyai dedikasi tinggi dan menjunjung martabat instansi tempatnya bekerja. Sifat ramah dan ber akhlakur karimah sangat di butuhkan oleh staf yang bertugas di instansi pelayanan publik. Kepala seksi Bimas Islam Kebupaten Buleleng H. Ismail, S, Ag yang juga mantan kepala KUA Seririt, ketika di hubungi via telepon seluler nya beberapa waktu lalu mengatakan, diri nya merasa dilema dengan keberadaan staf di KUA Seririt, dia pun mengakui, kalau banyak pengaduan masyarakat terkait sikap dan sifat staf KUA Seririt.
“saya banyak menerima keluhan dari masyarakat, terkait sifat dan cara penerimaan staf KUA Seririt terhadap masyarakat yang dinilai kurang sopan, mau diberhentikan, dia adalah titipan Kepala KUA sebelum nya, dibiarkan, menjadi bumerang terhadap KUA yang merupakan instansi pelayanan publik, ” ujarnya. Ketika ia menjabat kepala KUA Seririt, sudah berkali kali dilakukan pembinaan internal, terhadap semua staf yang bertugas di KUA Seririt. Agar tidak mengecewakan masyarakat yang datang ke kantor KUA.
Sampai akhir masa jabatan nya sebagai Kepala KUA Seririt, Staf tersebut masih tetap bertugas.
apa yang disampaikan oleh kasi Bimas Islam Buleleng tersebut sependapat dengan pengalaman salah seorang warga Seririt Muhyiddin, ketika mengurus surat administrasi pernikahan. Tidak dipersilahkan masuk. Dibiarkan berdiri dihalaman kantor. “saya merasa ada yang tidak beres dengan staf KUA Seririt, etika sopan santun tidak ada. Memang saya yang membutuhkan, tapi kan di persilahkan masuk dan duduk dong,” ujar Muhyiddin yang merasa kecewa dengan pelayanan KUA Seririt tersebut.
Disaat bersamaan, ada seseorang yang keperluan nya sama ingin mengurus administrasi pernikahan yang notabene kenal dengan salah satu staf KUA Seririt tersebut, malah orang itu, dipersilahkan masuk dan diajak ngobrol sampai kedalam. “ini hal sepele, tapi akan menjadi preseden buruk terhadap Kinerja Kepala KUA yang bertugas,” tambah nya.
Sementara Kepala KUA Seririt Muhammad Ridwan belum bisa di temui untuk konfirmasi terkait masalah pengangkatan staf di KUA Seririt.