
Gianyar, Patrolibali – Sebuah Tantangan seorang guru di Era globalisasi semakin berat. Tugasnya mendidik murid-murid tanpa mengenal lelah dalam memberikan bekal sebagai generasi penerus bangsa. Rabu, 11/10/2023.
Ni Putu Wahyuni S.Pd kelahiran Oktober 1985 selaku kepala sekolah baru di SMPN Hindu 3 Blahbatuh Gianyar mengatakan bahwa,” guru adalah sebagai fasilitator yang tidak lagi bertugas mengajar tapi mendidik dan membimbing anak dalam membentuk karakter baiknya sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila yang tidak hanya cerdas dan unggul dalam berprestasi namun juga unggul dalam budaya dan krakter baiknya sesuai norma yang berlaku di Masyarakat.
Inilah yang membedakan sekolah ini dengan yang lainnya, sekolah berbasis Hindu yang lebih menekankan bagaimana sosialisasi Hindu dimasyarakat, bukan hanya dari segi agama saja namun budaya juga sangat ditekankan disini dan bahkan masuk ke dalam mata Pelajaran di sekolah ” Tegasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa guru merupakan pendorong siswa dalam rangka meningkatkan motivasi dan pengembangan kegiatan belajar siswa. “Selain itu, guru dituntut mampu untuk berinovasi agar pembelajaran berjalan menyenangkan dan bermakna, serta mampu utuk menguatkan perannya sebagai pendidik, agar dapat mengarahkan anak dalam karakter baiknya atau bahkan mampu mengubah paradigma berdasarkan tantangan jaman di masa depan,” Ujarnya.

Selain itu, Guru harus mampu lebih cepat dalam berfikir dan tanggap terhadap persoalan pendidikan. “Memililki daya berfikir dan daya tangkal kuat dalam menghadapi setiap persoalan yang muncul baik itu diinternal sekolah maupun di masyarakat. Memberi pembelajaran pada anak-anak, mendidik mereka dengan cara-cara baru yang kreatif, inovatif, efektif dan kebaruan, agar para peserta didik lebih termotivasi untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih Cerdas,” Pungkasnya.

Ditambahkan lagi, bahwa pendidikan itu pada hakikatnya adalah membangun karakter baik anak, memperbaiki perilaku dan memperbaiki pengetahuannya. Karena seorang anak sebenarnya sudah memiliki pengetahuan awal berupa guratan samar dalam kehidupannya, dan tugas seorang pendidiklah untuk menegaskan guratan samar itu agar dapat berkembang baik sesuai bakat dan minatnya, sehingga dapat diyakini disini anak-anak dapat lebih bahagia dalam proses pembelajarannya, serta dapat menimbulkan karakter Profil Pelajar Pancasila ini secara utuh dan dimasa depan anak sudah siap menghadapi permasalahan kehidupannya sehari-harinya dengan lebih bijaksana, lebih cerdas, dan lebih terampil. Dalam prosesnya hal ini sudah dibuktikan dengan dimilikinya kecerdasan dan kemandirian yang melalui inovasi dan prestasi yang sudah dibuat melalui karya-karya sederhana dan inovatif untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari anak dengan menggunakan benda yanga ada di sekitar mereka. Dengan demikian anak tentu saja diharapkan dapat memiliki berkontribusi lebih banyak dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan bekal yang sudah dia dapatkan sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, yang pada akhirnya memungkinkan mereka dapat membangun bangsa Indonesia secara makro kearah yang lebih baik dan mempunyai keunggulan tersendiri untuk dapat membuat Negara Indonesia menjadi Negara Maju melalui anak-anak bangsanya,” Imbuhnya
Prestasi yang telah di raihnya, Ni Putu Wahyuni yang akrab dipanggil Ibu Ayun diantaranya sebagai Guru Berprestasi, sebagai Kepala Lab. IPA Berprestasi, sebagai Guru Penggerak, Pengajar Praktik Guru Penggerak, sebagai Fasilitator Nasional Guru Penggerak, dan dipercaya oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar untuk mewakili Gianyar yang satu-satunya diundang dari Bali untuk menampilkan praktik baiknya sebagai Kepala Sekolah baru di Tingkat Nasional pada bulan Agustus kemarin dalam wacana Pendidikan Merdeka Belajar di Tahun 2023.
Disamping itu juga berprestasi menjadi pendamping siswa – siswi dalam Karya Ilmiah Remaja di Universitas UNHI meraih juara 3 besar bertema Inovasi Pemanfaatan Sampah, Juara Umum ke 2 tingkat Jatim Nusra di SMAN 4 Denpasar dalam olimpiade Fisika dan Astronomi, membantu anak dalam berinovasi memanfaatkan barang-barang bekas dalam menyelesaikan kehidupan sehari-harinya seperti, membuat Toples menjadi mesin cuci sederhana, membuat pencuci piring otomatis dari ember bekas, Kaca mata VR sederhana, Tangan Hidrolik, alat sapu otomatis dan banyak lagi hasil karya yang lainnya.
“Inovasi dalam bidang akademik di sekolah yang bertujuan untuk mengingatkan guru untuk selalu menjadi teladan, dan mendidik para muridnya agar menjadi Anak cerdas dan bijaksana dalam menghadapi masalah hidupnya, Bahkan tidak hanya sebatas menyalurkan ilmunya saja. Akan tetapi tugas guru juga dapat membagikan berbagai pengalaman berharga sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna kepada muridnya.” Ungkapnya.
“Pendidik harus mampu menanamkan nilai-nilai budaya, moral, budi pekerti luhur dan budaya agama serta berperan sebagai fasilitator yang baik bagi para anak didiknya,” Imbuhnya.
Kesinambungan dan keterpaduan semua pihak dalam mendidikan anak-anak bangsa. Bukan hanya guru saja, akan tetapi, semua elemen masyarakat, lebih-lebih orang tua sebagai ujung tombak keberhasilan anak,” Paparnya.
Lembaga-lembaga pemerhati pendidikan dan pemerintah sendiri, harus bersatu padu untuk menjadikan anak bangsa ini menjadi generasi penerus yang unggul dan berkarakter. Sehingga, menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia tanpa meninggalkan keindonesiaannya. ”Memberikan dukungan dan meyakinkan keberlangsungan generasi di masa depan ada di tangan kita,” Tandasnya.
Perjalanan karir Ni Putu Wahyuni SPd.
- Guru Berprestasi (2017)
- Kepala Lap. IPA berprestasi (2020)
- Pengurus PGRI Kabupaten Gianyar (2018-sekarang)
- Ketua MGMP IPA Kabupaten Gianyar (2020-2023)
- Guru Penggerak (2021)
- Pengajar Praktik (2022)
- Kepala Sekolah (2023)
- Fasilitator Guru Penggerak (2023).