
Gianyar, Patrolibali.com –
Kepala SMP Negeri 2 Tampaksiring Nyoman Karta SPd.MPd. menyampaikan bahwa berbicara tentang pendidikan, tidak hanya diajarkan pelajaran akademis saja melainkan pelajaran non akademis, itu sangat penting ditekankan karena pembentukan karakter ,watak, Budi pekerti di sekolah dan di lingkungan keluarga serta di masyarakat, jadi apalah artinya sebuah kepintaran tanpa memiliki karakter yang tidak baik,” ujarnya. Rabu,14/9/2022.
Karakter yang baik itu bisa dilihat dalam kehidupan sehari hari seperti kebiasaan menjaga kebersihan di lingkungan sekolah,” tegasnya.

”Selain itu juga ada kegiatan kerja bakti di lingkungan sekolah bersama warga sekolah, dan kita menyadari kondisi sekolah kami yang berdekatan dengan alam persawahan, oleh karenya kegiatan ini juga dapat bisa mengimbangi produksi oksigen di lingkungan sekolah. Ini bentuk kepeduian kami juga terhadap lingkungan kita.” tambahnya.

Harapan agar nantinya SMP Negeri 2 Tampaksiring ini kembali menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri pun disampaikan oleh Nyoman Karta dan ”Mudah-mudahan nantinya sekolah kami dapat terus menerapkan kepada warga sekolahnya agar terus menjaga lingkungan, mengelola sampah dan konservasi alam.Yang terpenting adalah bagaimana peserta didik mampu menumbuhkan rasa kecintaannya terhadap lingkungan hidup.” ujarnya kepala Sekolah.
Dalam memanfaatkan limbah organik yang sering terbuang begitu saja, pihaknya mengolahnya menjadi Eco Enzyme yang dipandu oleh Penggiat Lingkungan sehat, hal ini terus diupayakan dalam kekompakan bersama,” tambanya.
Kepala SMPN 2 Tampaksiring Nyoman Karta, SPd. MPd didampingi Koordinator Pecinta Lingkungan Sehat mengungkapkan terima kasih kepada Semua pihak yang turut membantu dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat dan yang telah memberikan inspirasi serta cara mengolah limbah organik berupa kulit buah dan sayuran, menjadi produk yang sangat banyak manfaatnya yaitu ECO Enzim,” terangnya.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dan tumbuhnya kesadaran seluruh warga sekolah dan masyarakat dalam mengelolah sampah,” tutur Nyoman Karta
Pada kesempatan itu pula Nyoman Karta menjelaskan, Eco Enzyme merupakan cairan ajaib yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, tanaman dan binatang.
Eco Enzyme diperolah dari hasil olahan fermentasi limbah dapur organik seperti kulit buah dan sayuran ditambah air dan molase (yaitu campuran gula merah, gula putih, dan air).
“Hasil fermentasi ini memiliki banyak manfaat dan membantu menghemat biaya, karena dapat digunakan seperti pupuk, pestisida, insektisida, pembersih rumah tangga, bahkan antiseptik,” ujarnya.
Untuk menghasilkan eco enzyme, yaitu limbah organik berupa kulit buah dan sayuran dicuci bersih kemudian dipotong kecil dan dicampur dengan molase atau boleh diganti dengan gula merah serta ditambah air dengan perbandingan 3 : 1 : 10 (3 bagian limbah organik : 1 bagian molase : 10 bagian air),” jelasnya.
“Campuran ini disimpan selama 3 bulan dalam wadah tertutup dan dibuka secara berkala untuk mengeluarkan gas hasil fermentasinya,” sebutnya.
Menurutnya, sampah akan mengeluarkan gas metana yang menjebak panas lebih banyak daripada gas karbondioksida, sehingga memperburuk pemanasan global.
“Proses pembuatan Eco Enzyme akan menghasilkan gas ozon yang dapat mengurangi karbodioksida, sehingga akan mengurangi efek pemanasan global tersebut,” ujarnya.
Ditambahkan lagi, oleh Nyoman Karta setelah ditemui wartawan Media Patroli di ruangan kerjanya menerangkan bahwa dilingkungan sekolah sudah di buat 100 lobang bio pori yang manfaatnya sangat membantu untuk penghijauan dan kesejukan di sekitar sekolah selain itu pula bisa melatih anak didik lebih mencintai alam lingkungan bersih dan sehat higinis,” tutupnya
Patroli Bali Independen, Akurat, Terpercaya
