

Gianyar, Patrolibali. Com – Masyarakat Bali percaya bahwa tubuh jenazah harus dibakar agar jiwa dari orang yang meninggal tersebut dapat terbebas ke asalnya dan terlahir kembali.
Pelebon atau dikenal istilah ngaben merupakan salah satu dari upacara agama hindu di bali. Upacara agama hindu tercermin pada pelaksanaan panca yadnya. Panca Yadnya merupakan lima pengorbanan suci yang dilaksanakan oleh umat Hindu secara tulus Ikhlas.
Pelaksanaan pelebon mendiang ibu Gusti Rai Muter
dilaksanakan selasa 2 mei 2023 di Setra pemakaman di desa batubulan banjar pengembungan dipimpin oleh Ida Pedanda Rsi Agung Puri Agung Tegal Tamu batubulan.
I Gusti Ngurah Agung Asmara S. Pi selaku Anak dari mendiang mengatakan bahwa ibunda mengalami sakit paru paru yang dideritanya sudah enam bulan lamanya dan tiga bulan terahir mulai memburuk kesehatannya sampai ahirnya meninggal dunia pada 23 April 2023 di Usia 73 Tahun,” jelas Agung Asmara.
Lebih lanjut, Gusti Ngurah Agung Asmara,S.Pi bahwa ibunda Ni Gusti Ayu Agung Rai Muter Meninggal 23 April dan 1 mei nyiraman atau melelet langsung Ngaskara dan 2 mei dilaksanakan pengabenan yang dipuput lda Pedanda Rsi Agung Puri Agung Tegal Tamu batubulan, ” Terang Ajik Agung Asmara.
Setelah prosesi Pelebon dilanjutkan ke pantai Nganyut di Panta Biaung BatuBulan, Nyekah dan ajar ajar ke pura Besakih pada hari Minggu tanggal 7 mei 2023, ” ImbuhNya.
Turut hadir dalam acara prosesi pelebon para tokoh masyarakat, Pejabat, Anggota TNI Polri keluarga besar dan masyarakat desa batubulan banjar Pengembungan.
Para tokoh masyarakat baik dari Puri batubulan Gianyar Cokorda Putra , Cokorda Gede Asmara Sukawati ,S.I.P .,M.l.P dari Puri Ubud Yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali dan Anggota Polri Bhabinkamtibmas Polsek Sukawati Aiptu l Wayan Semadiyasa dan TNI Babinsa Koptu Kadek Sudarmayasa Koramil 1616/05 Gianyar, Klian adat banjar pengembungan l Wayan Dana Susila, Wakil Bendesa adat Tegal Tamu l Wayan Wirata serta kakak tertua Ngurah Agung jaya.
Patroli Bali Independen, Akurat, Terpercaya
