
Tabanan, Patrolibali _ Tarekat Shiddiqiyyah ini merupakan tarekat Tertua yang muncul kembali di negara Indonesia.
Perkembangannya tarekat Shiddiqiyyah ini, berpusat di pondok pesantren Majma’al Bahroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, satu-satunya tarekat yang berpusat di Indonesia tepatnya di desa Losari kecamatan Ploso Kabupaten Jombang, Jawa Timur dan dipimpin oleh KH. M. Muchtar bin Al Hajj Abdul Mu’thi.

Tarekat ini pertama kali muncul di desa Losari kecamatan Ploso kabupten Jombang Jatim sekitar tahun 1958 Masehi. Yang salah satu ajarannya, mencintai tanah air adalah bagian dari iman. Wajib hukumnya mencintai tanah air Indonesia. Minggu,25/06/2023.

Selanjutnya Sebagai wujud rasa syukur kemerdekaan bangsa Indonesia, warga Tarekat Shiddiqiyyah Bali dengan Organisasi nya yaitu Orshid, mengadakan program pembangunan Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah.
Program tersebut, kali ini menyasar pembangunan rumah warga di Dusun Banjar Piling Kanginan, desa Magesta kecamatan Penebel kabupaten Tabanan Bali.

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua DPW Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) yaitu bapak Mustadji yang juga sebagai wali talqin Shiddiqiyyah.
DPW Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Mustadji mengatakan, bahwa program ini sebagai wujud rasa syukur kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia 18 Agustus serta mensyukuri hari sumpah pemuda 28 Oktober, Ini sudah menjadi kegiatan rutin dimulai pada 22 tahun yang lalu,” imbuhnya

“Kami memulai dari 22 tahun lalu. Dan Alhamdulillah pada tahun 2022 sudah terbangun 1677 unit rumah seluruh Indonesia,” katanya, minggu (25/6/2023).
Bapak Mustadji mengatakan bahwa pada tahun 2023 sekarang ini, Tarekat Shiddiqiyyah mencanangkan pembangunan rumah layak huni serentak di Indonesia dengan jumlah sebanyak 127 unit,” ungkapnya.

“Di Bali sudah 9 unit rumah dibangun termasuk di Kecamatan Penebel Tabanan.” jelasnya.
Bapak Mustadji memaparkan juga, sasaran pembangunan rumah layak huni tersebut yakni saudara fakir miskin yang sudah tanah hak milik dan tidak memandang latar belakang apapun, sepanjang warga negara Indonesia, maka program Pembangunan Rumah Layak Huni ini bisa di akses,” Jelasnya.
“Merekalah yang patut kita perhatikan dan kita sampaikan bantuan santunan Nasional ini, kami bukan memberi tapi hanya menyampaikan kepada yang berhak menerima” paparnya.
Terkait sumber dana yang digunakan untuk program ini, Mustadji membeberkan, bahwa aliran dana berasal dari sumbangan anggota murni dan simpatisan, menurut kesadaran dan keikhlasan.
“Baik dalam bentuk tenaga, uang, termasuk potensi lain dari anggota Tarekat Shiddiqiyyah,” tukasnya.
Sementara itu, penerima program layak huni Shiddiqiyyah, Ni Luh Kerni (55), mengucapkan terima kasih atas bantuan dari warga Shiddiqiyyah. Ia sangat bersyukur, karena rumah yang ditempati sebelumnya memang tidak layak huni.
“ Kami sangat Bersyukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa Tuhan yang Esa, telah dibantu oleh Warga Tarekat Shiddiqiyyah Bali, karena rumah saya sebelumnya kurang layak, dihuni” pungkas perempuan yang sebatang kara ini.
Perlu diketahui, jamaah Tarekat Shiddiqiyyah bali, pada momentum kemerdekaan bangsa Indonesia ke-77 tahun 2022, telah membangun dan menyerahkan sebanyak 1.677 unit rumah syukur layak huni Shiddiqiyyah.
Hadir dalam acara yaitu Kapolsek penebel AKP I Made Sutika, Camat penebel, perbekel desa Magesta, Babinkamtibmas desa Magesta Aiptu I Wayan Mediastra, Bendesa adat, Klian dinas, para tokoh agama serta warga desa Magesta sejumlah 100 orang.
Patroli Bali Independen, Akurat, Terpercaya
