Patrolibali.com (Tabanan) Sebuah tradisi warisan leluhur yang masih bertahan sampai sekarang , dalam tradisi ini masyarakat Bali khususnya di Jero Bbhongan di desa Bongan Tabanan melakukan tradisi mesuryak dengan riang gembira dan suka cita.sabtu, 20/11/2021.
Mesuryak memiliki arti bersorak, berteriak, atau beramai ramai . Tradisi yang satu ini rutin di adakan setiap 210 hari atau 6 bulan dalam hitungan kalender Bali, yaitu tepat pada hari raya Kuningan atau 10 hari setelah hari raya galungan.
Tradisi mesuryak memiliki arti dan tujuan untuk memberi bekal serta mengantar roh para leluhur kembali ke nirwana dengan rasa suka cita. menurut kepercayaan orang Hindu para leluhur turun ke dunia pada hari raya galungan dan akan kembali ke surga pada hari raya Kuningan oleh karena itu momen tersebut merupakan momen yang istimewa bagi masyarakat Hindu Bali.
Dikatakan oleh I Gusti Komang Supica, yang biasa di panggil ajik bagus beliau merupakan penglingsir Jero Bbhongan Tabanan bahwa,” tradisi mesuryak ini dilakukan setiap 210 hari sekali, yang bermakna mengantarkan leluhur menuju surga dan ini digelar Krama dengan penuh sukacita. Sebagai ciri khasnya uang dengan berbagai pecahan dibuang ke atas lalu di rebut oleh keluarga yang ikut tradisi itu sendiri,” ungkapnya
Lebih lanjut di jelaskan,” pelaksanaan tradisi mesuryak di Jero bbhongan Tabanan seperti biasa yaitu di awali dengan keluarga bersembahyang di mrajan setelahnya menggelar tradisi mesuryak,” jelasnya.
Tradisi mesuryak diikuti oleh beragam usia, mulai dari anak anak, remaja, dewasa, orang tua laki laki maupun perempuan membaur menjadi satu, berdesakan memperubutkan uang yang bertebaran dengan penuh kegembiraan dan sukacita.
Tradisi mesuryak ini juga memiliki arti kemakmuran, uang yang dilempar lempar itu untuk leluhur sebagai simbol unggkapan rasa syukur kepada Ida sang Hyang Widi Wasa (sang pencipta yang maha kuasa),” tutupnya.