Patroli Bali Independen, Akurat, Terpercaya
Related Articles
Gianyar, Patrolibali – Pernikahan adat Bali memiliki prosesi tersendiri yang berbeda dengan adat suku lain di Indonesia. memadik atau meminang anak perempuan sebelum upacara pernikahan di bali ini karena penduduk Bali umumnya menganut agama Hindu.
Setiap proses pernikahan adat Bali tidak serta-merta terbentuk, melainkan berpedoman pada aturan Kitab Weda dan hukum Hindu yang berlaku dalam masyarakat Bali
Dengan mengikuti kedua aturan tersebut diyakini pasangan pengantin akan mendapatkan kebahagiaan di dunia (Jagaditha) serta kebahagiaan yang abadi (Moksa). Rabu, 19/7/2023.
Kali ini prosesi memadik atau meminang kedua belah pihak dari laki laki bernama I Gusti Agung Krisna Adi Putra S.Kom Dengan Perempuan bernama I Gusti Agung Dharna Dewi S.H, yang berlangsung di Banjar pengembungan desa batubulan kecamatan Sukawati Gianyar Bali.
Menurut I Gusti Ngurah Gede Dharma Putra selaku paman pihak perempuan mengatakan bahwa prosesi memadik ini dipimpin oleh Ida Pedanda Rsi Agung Puri Agung Tegal Tamu Batubulan,” ungkapnya.
Undangan tamu yang hadir dari pihak laki – laki dan perempuan berjumlah duaratus orang, semua itu atas nama keluarga dan kerabat,” Pungkasnya.
Lebih lanjut dikatakan oleh Gusti Ngurah Gede Dharma Putra bahwa
Acara memadik ini acara sangat suci dan penting bagi pasangan pengantin dimana pada proses ini akan terjadi pertemuan antara kedua belah pihak yaitu pihak Purusa (Laki) dan Predana (perempuan ) yang nantinya akan berlanjut untuk membicarakan hal-hal penting dalam upacara pernikahan,” Jelasnya.
Ditambahkan lagi bahwa Dalam acara ini terjadi pembicaraan yang sangat formal dengan tatanan bahasa halus sebagai rasa hormat menghormati kedua belah pihak, yang memiliki makna
Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita itu sepatutnya mendapat restu atau ijin dari kedua orang tua mereka dimana dalam percakapan tentang perkawinan adat Bali disebutkan bahwa pada saat Meminang/Nyuwaka/Memadik, ada baiknya orang yang ditunjuk sebagai juru bicara adalah pihak keluarga laki-laki atau purusa,” Ujar Gusti Ngurah Gede
( Penulis : Safari )
